Sabtu, 23 Januari 2021

PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (SOSIOLOGI)

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulangkembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru. Pada perkembangan fisik remaja mulai nampak terutama pada bagian organ-organ seksualnya secarafisik, maupun secara psikis.

Seks bebas adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Tingkah ini beraneka ragam, mulai dari saling tertarik dengan lawan jenis,lalu berkecan, bercumbu dan diakhiri dengan dampak yang tidak baik, lalu akhirnya dampaktersebut akan timbul baik bagi lingkungan, sosial, maupun pribadi terutama sangat berdampak pada psikologis. Jika lingkungan psikologis terganggu maka sosial pun akan berubah.

Remaja adalah masa peralihan antara tahap anak dan dewasa yang jangka waktunya berbeda-beda tergantung faktor sosial dan budaya. Pada kondisi ini remaja sangat labil karenamereka masih mencari jati dirinya. Dimana mereka beringinan dirinya dianggap gaul dan dewasadengan menirukan orang lain. Apabila mereka tidak didukung pendidikan orang tua dan agamayang kuat akan terjerumus ke hal-hal yang merugikan banyak pihak, terutama dirinya sendiri(Soetjiningsih, 2004)

Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja semakin meningkatmenjadi masalah. Masih derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksualremaja terutama di daerah perkotaan yang mendorong remaja melakukan hubungan seksual pranikah. Dimana pada akhirnya remaja mendapat ancaman bahaya dalam melakukan hubunganseks bebas sehingga memberikan konflik bagi mereka seperti : putus sekolah, psikologisterganggu, tekanan ekonomi, dan masalah dengan keluarga serta masyarakat sekitarnya dan pararemaja putri menjadi hamil di luar nikah (Manuaba, 1998).

 

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apa faktor terjadinya seks bebas ?

2. Bagaimana dampak yang terjadi akibat seks bebas ?

3. Bagaimana peran orang tua, guru dan lingkungan sehingga anak melakukan kenakalanremaja (seks bebas) ?

4. Bagaimana cara penanggulangan seks bebas ?

C.  Tujuan

1. Mengetahui faktor terjadinya seks bebas.

2. Mengetahui dampak yang terjadi akibat seks bebas.

3. Mengetahui peran orang tua, guru dan lingkungan sehingga anak melakukan kenakalanremaja(seks bebas).

4. Mengetahui cara penanggulangan seks bebas .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

Masyarakat berpendapat bahwa perlu adanya pengaturan penyelenggaraan hubunganseks. Sebab, dorongan seks itu begitu besar pengaruhnya terhadap manusia seperti nyala apiyang berkobar. Api itu bisa bermanfaat bagi manusia, akan tetapi dapat menghancurkan peradaban manusiawi. Demikian pula dengan seks, bisa membangun kepribadian seseorang,akan tetapi juga bisa menghancurkan sifat-sifat kemanusiaan. (Kartini Kartono,1981:22)

Variasi dari pengaturan dari penyelenggaraan seks bisa kita lihat pada tradisi-tradisiseksual pada bangsa-bangsa primitif di bagian-bagian dunia. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta komunikasi terjadilah banyak perubahansosial yang serba cepat pada hampir semua kebudayaan manusia. Perubahan sosial tersebut mempengaruhi kebiasaan hidup manusia, sekaligus juga mempengaruhi pola-pola seks yang konvensional. Maka pelaksanaan seks itu banyak dipengaruhi oleh penyebab dari perubahansosial, antara lain oleh : urbanisasi, mekanisasi, alat kontrasepsi lamanya pendidikan,demokratisasi fungsi wanita dalam masyarakat, dan modernisasi. Sebagai efek samping yangditimbulkan ada kalanya terjadi proses keluar dari jalur dari pola-pola seks, yaitu keluar dari jalur-jalur konvensional kebudayaan. Pola seks dibuat menjadi hyper modern dan radikal,sehingga bertentangan dengan system regulasi seks yang konvensional, menjadi seks bebas.Sedangkan pengertian dari seks bebas itu sendiri adalah hubungan seksual yang dilakukan pranikah (tanpa menikah), Sering berganti pasangan.

Banyak faktor-faktor yang membuat remaja memasuki dunia pergaulan yang rusak.Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman dengan teman yang membawa dampak buruk,karena masa remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa mudah terpengaruh. Ada faktor yang berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian dari keluarga membuat anak menjadiroyal dalam pergaulan. Faktor terpenting yang membuat remaja mudah terjerumus dipergaulan bebas karena kurangnya agama yang membentengi pikiran dan jiwa anak. Oleh karena itu, pendidikan dasar agama pada anak sangat diperlukan dalam kehidupan si anak. Berhasil atautidak berhasilnya anak, kembali lagi pada peran keluarga dalam memberikan.

A.  FAKTOR TERJADINYA SEKS BEBAS

Faktor penyebab seks bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:

1.      Faktor Internal

Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu. Keinginan untukdimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja lebih mencari jalan pintas untukmenyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap orang laintidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman.

2.      Faktor Eksternal

Faktor Eksternal / faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor paling terbesarmemberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu lingkungan dan sahabat.Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama dalam satu geng, otomatis dia akan tertularoleh sikap dan sifat kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnyatercurahkan, membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut, mereka lebihsenang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi keluarga yang kurang harmonisdan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas yang melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayahdan ibu mereka yang memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remajasemakin menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.Selain faktor internal dan eksternal di atas, ada juga faktor lain yang secara umum dapatmenyebabkan terjadinya seks bebas:

 

 

 

-     Pergaulan

Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka jika seseorangmempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman yang suka melakukan seks bebas,maka dia juga bisa terpengaruh dan akhirnya ikut melakukan seks bebas.

Jika seseorang berulang kali mengakses materi pornografi, maka ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.

-     Pengaruh obat/narkoba dan alcohol

Seseorang yang bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol bisa berfikir jernih dan ini mencegah dia melakukan perilaku berisiko. Dalam keadaan dipengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka pemikiran jernih bisa menurun dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks  bebas.

-     Kualitas hubungan suami-isteri (buat yang sudah menikah).

Jika ada masalah dalam hubungan suami-isteri, maka ini bisa mendorong yang bersangkutan melakukan hubungan seks bebas.

B.  DAMPAK YANG TERJADI AKIBAT SEKS BEBAS

Ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya, kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Para remaja seks bebas cenderung akibat kurang ekonomi.

Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat-saat ini di kota besar sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan tempat berkumpul para remaja lainnya dan yang  paling sering tertangkap adalah anak-anak remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama  baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya  bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan saja jika seluruh remaja ada di Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa jadinya nasib bangsa kita ini jika remaja yang ada tidak memiliki kemampuan berfikir dan fisik yang baik, tentunya pembangunan tidak akan  berjalan dengan sebagaimana mestinya.

Ø Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas:

a)    Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar  pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.

b)   Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.

c)    Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.

d)   Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.

e)    Timbul rasa ketagihan.

f)    Kehamilan terjadi jika terjadi pertemuan sel telur pihak wanita dan spermatozoa pihak pria. Dan hal itu biasanya didahului oleh hubungan seks. Kehamilan pada remaja sering disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan.

Ø Bahaya kehamilan pada remaja:

1. Hancurnya masa depan remaja tersebut.

2. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.

3. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta).

4. Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya.

5. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis.

6. Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum.

7. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan kejiwaan saat ia dewasa.

C.  BAGAIMANA PERANAN ORANG TUA, GURU DAN LINGKUNGAN SEHINGGA ANAK MELAKUKAN KENAKALAN REMAJA (seks bebas)

Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang  benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua.

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang berkualitas. Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup dan idialisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat melakukan kesalahan.

Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak ingin kita harapkan.

Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah, pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan informasi yang sangat mendukung bagi  pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.

Terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola  perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.

 

 

 

 

D.  CARA PENANGGULANGAN SEKS BEBAS

Seperti yang telah kita bahas di atas bahwa sesungguhnya memang kurang kesadaran baik dari remaja itu sendiri maupun orang tua. Hendaklah orang tua memperhatikan anak-anaknya tetapi orang tua jangan terlalu mamanjakan anak mereka, karena bisa mengakibatkan dampak  buruk baginya karena dia sudah terbiasa dengan hal-hal yang enak-enak. Tetapi orang tua juga harus memperhatikan anak-anaknya dengan mengarahkan ke hal-hal yang positif dengan cara mendukung bakat yang dimiliki oleh anak tersebut, agar dapat berguna dan berkembang. Tetapi seorang anak juga jangan terlalu egois dalam memaksakan kehendak.

Bagi para lembaga sosial harus bisa merangkul para remaja untuk masuk dalam suatu organisasi dengan mengikuti berbagai kegiatan, dengan begitu seorang remaja akan terarah pikirannya dengan baik. Mendukung segala bakat-bakat anak remaja agar mereka tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Tidak terlalu memaksakan seorang dalam berbagai tindakan karena akan membuat tempramen seorang anak suka emosional. Didiklah anak-anak dengan cara yang lambat agar mereka tidak selalu membangkan segala suruhan atau perintah para orang tua.

1.    Pencegahan Menurut Agama

a)    Memisahkan tempat tidur anak.

b)   Meminta izin ketika memasuki kamar tidur orang tua.

c)    Mengajarkan adab memandang lawan jenis. d. Larangan menyebarkan rahasia suami-istri.

2.    Pencegahan Seks Bebas dalam Keluarga

Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan seks sehingga prilaku seks  bebas dapat dihindari. Waktu pemberian materi pendidikan seks dimulai pada saat anak sadar mulai seks. Bahkan bila seorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan seks, agar ia mulai dapat memberikan mana cirri-laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa juga diberikan saat anak mulai  bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan pendidikan seks pada usia dini.

a)    Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.

b)   Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah seks.

c)    Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.

d)   Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.

e)    Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman  yang baik.

f)    Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.

g)   Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.

h)   Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak.

Digunakan upaya pencegahan atau penangkalan perilaku menyimpang dan upaya kuratif yaitu pengobatan dan penyembuhan. Agar perilaku seks bebas pada remaja dapat ditekan seminim mungkin, perlu dilakukan pencegahan yang baik dari lingkup keluarga, pemerintah dan masyarakat. Adanya komunikasi yang efektif di dalam keluarga antara orang tua dan anak mengenai pemahaman nilai-nilai moral dan etika sekaligus memberikan pengertian mangenai  pendidikan seks kepada anak-anaknya sesuai dengan tinggat umurnya.

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

B.  SARAN

1. Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja dalam seks bebas.

2. Perlunya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious pada diri seorang remaja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://ferdicrezilla.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

http://www.tugasku4u.com/2013/06/bahaya-seks-bebas-pada-remaja.html

http://kimcilkimcil.blogspot.com/2011/03/kenakalan-remaja-peran-orang-tua-guru.html

http://pekerjaanrumah8.blogspot.com/2012/12/makalah-sosiologi-fenomena-sosial-dalam_30.html http://hukum-dps.blogspot.com/2014/04/uraian-makalah-sosiologi-fenomena-kenakalan-remaja.html

https://www.academia.edu/9535055/MAKALAH_PENGETAHUAN_REMAJA_TENTANG_SEKS_BEBAS_SOSIOLOGI_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (SOSIOLOGI)

  BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulangkembali. Masa ...