Sabtu, 23 Januari 2021

MIOKARDITIS

 


BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan da efek toxin bahan-bahan kimia da radiasi.

            Terdapat perubahan epidemiologi endokarditis infektif pada saat sekarang yang disebabkan tingkat kesehatan umum yang baik, tingkat kesehatan gigi yang baik, pengobatan yang lebih dini dan penggunaan antibiotik. Insiden endokarditis 10-60 kasus per 1.000.000 penduduk per tahun diseluruh dunia dan cenderung meningkat pada usia lanjut

            Penyakit ini perlu penanganan dan pengobatan yang tepat dan sesegera mungkin karena apabila tidak disegerakan akan mengakibatkan dampak yang fatal.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud Miokarditis?

2.      Apa etiologi dari Miokarditis?

3.      Apa patofisiologinya?

4.      Apa saja penatalaksanaan Miokarditis?

5.      Bagaimana konsep Asuhan Keperawatan Miokarditis?

 

C.    Tujuan

1.      Mengetahui definisi Miokarditis.

2.      Mengetahui etiologi Miokarditis.

3.      Mengetahui patofisiologi Miokarditis.

4.      Mengetahui penatalaksanaan Miokarditis.

5.      Mengetahui konsep Asuhan Keperawatan Miokarditis.

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Konsep Penyakit

1.      Definisi Miokaraditis

            Miokarditis adalah penyakit peradangan pada miokardium atau otot jantung. Otot jantung berfungsi membuat jantung berkontraksi serta berelaksasi untuk memompa darah dari dan keluar jantung menuju seluruh tubuh.

            Ketika terjadi peradangan pada otot jantung, kemampuan memompa darah menjadi berkurang. Akibatnya terjadi gangguan pada denyut jantung dan masalah bernafas. Pada kasus yang parah dapat menyebabkan gumpalan darah, serangan jantung, stroke, bahkan kerusakan pada jantung.

            Miokarditis adalah kondisi dimana terjadi [eradangan atau inflamasi pada otot jantung (miokardium). Otot ini bertanggung jawab pada fungsi jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Ketika otot ini mengalami peradangan, maka fungsi jantung dalam memompa darah akan terganggu. Akibatnya, muncuk gejala gejala berupa nyeri dada, gangguan irama jantung, dan sesak nafas.

 

2.      Etiologi Miokarditis

            Pada banyak kasus, penyebab miokarditis tidak diketahui. Namun ada beberapa penyebab miokarditis seperti:

a.       Bakteri: Beberapa bakteri yang bisa menyebabkan miokarditis adalah staphylococus dan bakteri penyebab difteri serta penyakit lyne.

b.      Jamur: Beberapa infeksi jamur kadang bisa menyebabkan miokarditis, yang paling umum adalah adenovirus dan coxsackie B. Virus lain yang bisa menyebabkan miokarditis adalah echovirus, influenza, eipstein-barr, rubella, varicella, cacar, campak, dan lain lain.

c.       Parasit: Tokoplasma yang umumnya terdapat pada hewan peliharaan merupakan salah satu penyebab penyakit miokarditis.

d.      Obat-obatan: Obat yang termasuk dalam kelompok antibiotik dan obat-obatan terlarang bisa memicu reaksi alergi dan keracunan seperti miokarditis.

e.       Bahan kimia atau radiasi: Paparan beberapa bahan kimia dan radiasi kadang bisa menyebabkan munculnya miokarditis.

f.        Penyakit lainnya: Mislnya lupus, granulomatosis, wegener, arteritis sel raksasa dan arteritis takayasu.

 

3.      Patofisiologi Miokarditis

            Proses infeksi terutama oleh virus, bakteri, jamur, parasit, protozoa dan spinoseta atau adanya keadaan hipersensitivitas ( demam rematik ) merupakan penyebab terjadinya miokarditis. Jadi miokarditis dapat terjadi pada psien dengan infeksi akut yang menerima terapi imunosupresif atau yang menderita endokarditis infeksi. Miokarditis bisa menyebabkan dilatasi jantung, trombus dalam dinding jantung ( mural trombi ) infiltrasi sel darah yang beredar di sekitar pembuluh koroner dan diantara serabut otot dan degenerasi serabut otot itu sendiri. Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga mekanisme dasar:

a.       Invasi langsung ke miokard.

b.      Proses immunologis terhadap miokard.

c.       Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.

            Proses miokarditis viral ada 2 tahap : Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus ke miokard, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan natural killer cell (sel NK).

            Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan system immune akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody terhadap miokard, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokard dari yang minimal sampai yang berat (FKUI, 1999).



4.      Penatalaksanaan Miokarditis

            Pasien diberi pengobatan khusus terhadap penyebab yang mendasarinya, bila diketahui  ( misalnya penisillin untuk streptokokkus hemolitikus ) dan dibaringkan di tempat tidur untuk mengurangi beban jantung. Berbaring juga membantu mengurangi kerusakan miokardial residual dan komplikasi miokarditis. pengobatan pada dasarnya sama dengan yang digunakan untuk gagal jantung kongestif.

            Penatalaksanaan medis umum :

a.       Perawatan untuk tindakan observasi.

b.      Tirah baring/pembatasan aktivitas.

c.       Antibiotik atau kemoterapeutik.

            Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik.

a.       Antibiotik.

b.      Obat kortikosteroid.

            Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk mnegurangi retensi ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ; obat antibeku untuk mencegah pembentukan bekuan.

a.       Terapi komplikasi : alat pacu jantung (blok total ).

 

BAB III

PENUTUP                                                            

A.    Kesimpulan

            Dari hasil pembahasan dapat di simpulkan bahwa myocarditis adalah peradangan/inflamasi otot jantung oleh berbagai penyebab terutama agen-agen infeksi.Selain itu Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga mekanisme dasar :

1.      Invasi langsung ke miokard.

2.      Proses immunologis terhadap miokard.

3.      Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.

\          

B.     Saran

            Untuk menghindari penyakit ini ada beberapa  hal yang bisa anda lakukan di antaranya :

1.      Hindari Rokok

            Penelitian mengatakan bahwa orang yang merokok memiliki peluang 2 kali lipat sakit jantung dibanding dengan orang yang tidak merokok atau perokok pasif. Saat anda berhenti merokok, resiko itu akan berangsur menurun

2.      Kurangi Garam

            Garam dapat menyebabkan hipertensi yang nantinya dapat meningkatkan resiko terjadinya serangan jantung. Untuk menjaga kesehatan, konsumsi lebih banyak sayur-sayuran dan buah-buahan.

3.      Kurangi Alkohol

            Konsumsi alkohol juga dapat merusak otot cardiac yang dapat meningkatkan terjadinya serangan jantung

4.      Olah Raga Teratur

            Jantung terdiri dari otot otot dan otot-otot tersebut membutuhkan latihan. Salah satu cara adalah dengan melakukan olah raga. Para ahli menyarankan olah raga teratur sekitar 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh anda.

5.      Jaga Body Mass Index (BMI)

            Dengan menjaga BMI atau berat badan ideal anda mengurangi kinerja jantung sehingga jantung anda menjadi lebih sehat.

6.      Rutin Cek Kolesterol

            Orang yang memiliki kolesterol yang tinggi memiliki resiko yang tinggi terhadap serangan jantung, stroke, dan penyakit yang mempengaruhi sirkulasi darah dalam tubuh. Oleh karena itu check up kolesterol secara rutin sangat baik untuk menjadi indikasi kesehatan jantung kita.

 

DAFTAR FUSTAKA

https://elyaisapenguin.blogspot.com/2017/05/makalah-miokarditis.html?m=1

https://www.academia.edu/34394621/ASUHAN_KEPERAWATAN_MIOKARDITIS_   new

https://m.klikdokter.com/penyakit/miokarditis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (SOSIOLOGI)

  BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulangkembali. Masa ...